Genta (
Fedi Nuril), Arial (
Denny Sumargo), Zafran (
Herjunot Ali), Riani (
Raline Shah) dan Ian (
Igor Saykoji)
adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan sepuluh tahun
lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Zafran yang puitis,
sedikit "gila", apa adanya, idealis, agak narsis, dan memiliki bakat
untuk menjadi orang terkenal. Riani yang merupakan gadis cerdas,
cerewet, dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya. Genta, pria yang tidak
senang mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan
mampu membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria termacho
diantara pemain lainnya, hobi berolah raga, paling taat aturan, namun
paling canggung kenalan dengan wanita. Ian, dia memiliki badan yang
paling subur dibandingkan teman-temannya, penggemar indomie dan bola,
paling telat wisuda. Ada pula Dinda (
Pevita Pearce)
yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik yang
sebenarnya dicintai Zafran. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh”
dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk
berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan
lamanya.
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam
kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka
masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga
bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan
pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan.
Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak
tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh
perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Petualangan
dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantang adrenalin, demi
melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan
ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat,
dan hati yang mencintai negeri ini.
Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.
Farah terpaksa kembali dari Melbourne ke Jakarta. Adiknya bernama
Rika yang masih SMU sendirian di Jakarta kerena ibunya meninggal. Sampai
di Jakarta, Farah menemui dua hal yang membuatnya harus berpikir untuk
tidak melanjutkan kuliahnya lagi: menjaga Rika dan keuangan keluarga
mereka yang sudah mendekati angka nol Farah sendiri tidak pernah
benar-benar tahu masalah keluarganya. Semenjak ia lulus SMP, Farah
melanjutkan SMA dan kuliah di Melbourne. Ibunya ternyata sudah menjual
rumah mereka untuk kehidupan mereka dan biaya pendidikan Farah di
Melbourne. Mereka terus tinggal di rumah kontrakan yang cukup besar
namun sekarang akhirnya menyulitkan karena biaya sewa yang tidak murah.
Farah panik. Ini semua terlalu tiba-tiba untuknya. Tapi di surat
wasiat ibunya ada berita. Mereka masih memiliki rumah pertama ibu
mereka. Rumah yang ibunya pikir adalah investasi yang bagus kerena
berada di daerah yang mewah. Tapi sampai sekarang, berulang kali rumah
itu coba dijual namun tak pernah laku. Karena beritanya adalah bahwa itu
rumah kentang, rumah yang penghuninya hantu anak kecil. Kerena tidak
ada pilihan lain, Farah dan Rika terpaksa pindah. Tak mungkin meneruskan
rumah kontrakan yang sekarang. Dengan sisa-sisa uang yang ada, Farah
menata ulang rumah itu seadanya. Ia merawat Rika, adik yang tak
benar-benar dekat dengannya. Rika, anak yang sudah kehilangan kedua
orang tuanya menjadi pendiam. Farah merasa sendirian. Namun ia tak
benar-benar sendirian. Farah merasa ada yang mengawasinya. Farah mulai
terganggu. Rika ketakutan
kalo blm nonton bisa liat di youtube keren~ ~(\ O)/